Mahasiswa UGK Laksanakan KKN PMM di Kalurahan Giring: Sinergi Teknik Sipil dan Pembangunan Sosial untuk Pemberdayaan Masyarakat

Gunungkidul – Universitas Gunung Kidul (UGK) terus memperkuat perannya dalam membangun daerah melalui pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (KKN PMM). Tahun ini, program tersebut dilaksanakan oleh mahasiswa Program Studi Teknik Sipil dan Program Studi Pembangunan Sosial, dengan menggandeng masyarakat di Padukuhan Giring dan Padukuhan Kendal, Kalurahan Giring, Kapanewon Paliyan, Kabupaten Gunungkidul.
Kegiatan KKN PMM ini menjadi wujud nyata penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat. Tidak hanya fokus pada aspek pembangunan fisik, tetapi juga pada aspek sosial yang mendukung pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan.
Mahasiswa dari Program Studi Teknik Sipil berperan dalam mendampingi masyarakat pada bidang infrastruktur dasar, seperti perbaikan fasilitas umum, pengelolaan lingkungan, dan perencanaan teknis sederhana yang dapat menunjang aktivitas ekonomi dan sosial warga. Sementara itu, mahasiswa dari Program Studi Pembangunan Sosial mengembangkan program pemberdayaan masyarakat melalui edukasi, penguatan kelembagaan, serta pendampingan usaha ekonomi produktif.
Keterlibatan dua disiplin ilmu ini menghadirkan kolaborasi yang saling melengkapi. Dari sisi teknik sipil, mahasiswa membantu masyarakat memahami rancangan teknis yang efisien, hemat biaya, dan sesuai kebutuhan lokal. Sedangkan dari sisi pembangunan sosial, mahasiswa berperan menghidupkan partisipasi masyarakat, menumbuhkan rasa memiliki, serta memastikan program yang dirancang mampu berjalan secara berkelanjutan.
Kerja sama ini tidak berdiri sendiri. Pemerintah Kalurahan Giring mendukung penuh program KKN PMM dengan memberikan ruang bagi mahasiswa untuk berinteraksi langsung dengan warga, sekaligus memastikan program berjalan sejalan dengan agenda pembangunan desa. Dukungan masyarakat Padukuhan Giring dan Kendal pun menjadi faktor penting dalam kesuksesan kegiatan ini, karena setiap program dilaksanakan dengan pendekatan partisipatif, di mana warga ikut merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi.
Menurut koordinator lapangan KKN PMM, kegiatan ini difokuskan pada pemanfaatan potensi lokal. Salah satu contohnya adalah pendampingan masyarakat dalam pengembangan komoditas sere wangi sebagai bahan baku minyak atsiri. Program ini dipandang potensial karena mampu memberikan nilai tambah ekonomi sekaligus membuka peluang usaha baru. Selain itu, mahasiswa juga terlibat dalam kegiatan edukasi lingkungan, pelatihan administrasi kelembagaan, hingga penyuluhan kesehatan dasar.
Rektor UGK dalam sambutannya menyampaikan bahwa KKN PMM menjadi wahana penting bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan akademik sekaligus membangun empati sosial. “Kami ingin mahasiswa tidak hanya lulus dengan bekal teori, tetapi juga memiliki pengalaman nyata bagaimana berkolaborasi dengan masyarakat, mendengarkan kebutuhan mereka, serta merancang solusi yang tepat,” ujarnya.
Bagi masyarakat Padukuhan Giring dan Kendal, kehadiran mahasiswa menjadi energi baru yang memperkuat semangat gotong royong. Kepala Kalurahan Giring mengapresiasi kegiatan ini karena mampu menghadirkan sinergi antara ilmu pengetahuan dan kebutuhan riil warga. Ia berharap hasil dari KKN PMM dapat terus ditindaklanjuti, baik oleh warga maupun perguruan tinggi, sehingga manfaatnya dapat dirasakan dalam jangka panjang.
Dengan semangat kebersamaan, KKN PMM yang dilaksanakan di Kalurahan Giring tidak hanya menjadi sarana belajar bagi mahasiswa, tetapi juga menjadi tonggak penting dalam mempererat hubungan perguruan tinggi dengan masyarakat. Kolaborasi lintas disiplin ini diharapkan dapat menjadi model pemberdayaan masyarakat yang inspiratif, berkelanjutan, dan relevan dengan tantangan pembangunan desa di era sekarang. (RED)